Wellcome

Selasa, 17 Desember 2013

SMANA Memotret

Hai sobat ketemu lagi dengan saya, Kali ini saya akan membagikan cerita tentang classmeeting lomba fotografi, dalam lomba yang diadakan hari selasa tanggal 17 desember 2013 ini berlangsung  sepi:D hehe , kenapa sepi karena semua kelas sebelas siap-siap untuk studi tour:P jadi iri nih,:D hehehe. Semua perwakilan kelas dari kelas sepuluh dan duabelas  IPA maupun IPS atau yang sekarang dikenal dengan sebutan MIPA atau SOOSIAL  ini memotret/memoto lebih dari 20 potretan!!! Tapi katanya sieh inyong juga nggak tau:D hahhaha:P.
Dan semua peserta tersebut rata-tara memotret tanaman:O, maklum SMANA kan cinta alam dan kehijauan:P hahaha:D, tapi serius deh kebanyakan memotret tumbuhan dan sekarang juga ada penghijauan di SMANA jadi puas puasin deh motret tanemannya, hahaha:D. Selain tumbuhan, para peserta juga memotret anak anak yang lagi melamun bosan karena galau:P heheheh, dan juga ada yang memotret temen teman  yang lagi nggarap tugas Matematika(remidian):P .
Akan tetapi, peserta tidak memotret sendirian dengan bebeasnya. Mereka di jaga sama anak anak OSIS (oh now...:O) plus (+) di waktuin, waktunya itu kurang lebih 5 menit (kayaknyaaaa....:P). Tetapi tenang  anak anak OSIS diSMANA orangnya kalem kalem dan penyayang kok:D dan meraka juga bijaksana mana waktunya bercanda dan mana yang waktunya serius, .: jadi tetaplah pikiran yang positif yah:D.
Inyong juga sudah mewawan carai peserta lomba fotografi tersebut, dia adalah Adinda Irena kelas sepuluh  sosial lima/anak PRISMA (Temen sekelas, liat saja namanyakan Prisma kaya nama blog nya inyong:D). Adinda telah memberitahu saya untuk bagaimana memotret/memoto dan menggunakan kamera dengan baik. Berikut caranya untuk  belajar fotografibagi  pemula.
Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

A. FOKUS
Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

B. EKSPOSURE
Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).

Æ Bukaan Diafragma (apperture)
Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.

Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
"Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

Kecepatan Rana (shutter speed)
Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)

Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk"

Kepekaan Film (ISO)
Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.


Udah taukan bagaimana caranya, kalo anda anda semua mau coba ya silakan saja  dan jangan lupa berdoa yah:D. Sekian dari saya, semoga posting yang saya buat bisa bermanfaat bagi kalian.

0 komentar:

Posting Komentar